Cara Menuliskan Nama Gelar dan Singkatan yang Sesuai EYD
Tips Pendidikan - Ketika
kita menulis sebuah karya dan didalamnya terdapat sumber-sumber yang
harus mencantumkan nama pengarang, kita harus menuliskannya dengan
berpedoman pada EYD (ejaan yang disempurnakan). Lalu apabila ada nama
pengarang yang mempunyai gelar, bagaimana kita harus menuliskannya gelar
tersebut yang sesuai dengan EYD?
Cara Menuliskan Nama Gelar dan Singkatan yang Sesuai EYD
Berikut ini merupakan cara menuliskan gelar dan singkatan yang sesuai EYD.
A. Pengertian Singkatan
Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Sedangkan akronim, ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
Dalam menulis akronim, hendaknya memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia.
2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vocal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata Indonesia yang lazim.
Baca juga : Cara Menulis Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar 2015
B. Cara Menuliskan Gelar dan Singkatan yang Sesuai EYD
Dalam menuliskan nama dan gelar menggunakan aturan yang sesuai dengan EYD adalah :
1. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
1. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang. Apabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.
2.
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,
atau marga.
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Pedoman pembentukan singkatan dan akronim diatur dalam Keputusan Mendikbud RI Nomor 0543a/U/198, tanggal 9 September 1987 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Baca juga :Cara Menulis Catatan Kaki (Footnote) yang Benar
Pedoman pembentukan singkatan dan akronim diatur dalam Keputusan Mendikbud RI Nomor 0543a/U/198, tanggal 9 September 1987 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Baca juga :Cara Menulis Catatan Kaki (Footnote) yang Benar
1. Cara Menuliskan Singkatan
a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik (.)
Contohnya :
Suman Hs.
Muh. Yamin
M.Sc. (master of science)
M.B.A. (master of business administration)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
Bpk. (bapak)
Sdr. (saudara)
Kol. (Kolonel)
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti tanda titik (.)
Suman Hs.
Muh. Yamin
M.Sc. (master of science)
M.B.A. (master of business administration)
S.Pd. (Sarjana Pendidikan)
Bpk. (bapak)
Sdr. (saudara)
Kol. (Kolonel)
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital dan tidak diikuti tanda titik (.)
Contohnya :
MPR (Majelis Perwakilan Rakyat)
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik (.)
MPR (Majelis Perwakilan Rakyat)
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu titik (.)
Contohnya :
dsb. (dan sebagainya)
hlm. (halaman)
sda. (sama dengan atas)
d. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf, setiap huruf diikuti titik (.)
dsb. (dan sebagainya)
hlm. (halaman)
sda. (sama dengan atas)
d. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf, setiap huruf diikuti titik (.)
Contohnya :
a.n. (atas nama)
d.a. (dengan alamat)
u.b. (untuk beliau)
u.p. (untuk perhatian)
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
a.n. (atas nama)
d.a. (dengan alamat)
u.b. (untuk beliau)
u.p. (untuk perhatian)
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contohnya :
Cu (kuprum)
Cm (sentimeter)
L (liter)
kg (kilogram)
Rp (rupiah)
Baca juga : Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dlam Membuat Makalah
Cu (kuprum)
Cm (sentimeter)
L (liter)
kg (kilogram)
Rp (rupiah)
Baca juga : Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dlam Membuat Makalah
2. Cara Menuliskan Akronim
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contohnya :
ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
LAN (Lembaga Administrasi Negara)
SIM (surat izin mengemudi)
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
LAN (Lembaga Administrasi Negara)
SIM (surat izin mengemudi)
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Contohnya :
Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
Sespa (Sekolah Staf Pimpinan Administrasi)
Pramuka (Praja Muda Karana)
c. Akronim yang buka nama diri yang berupa gabungan, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.
Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia)
Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
Sespa (Sekolah Staf Pimpinan Administrasi)
Pramuka (Praja Muda Karana)
c. Akronim yang buka nama diri yang berupa gabungan, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.
Contohnya :
pemilu ( pemilihan umum)
rapim (rapat pimpinan)
rudal (peluru kendali)
tilang (bukti pelanggaran)
3. Cara Menuliskan Gelar
Dalam menuliskan nama gelar akademik mengikuti aturan yang berlaku dalam EYD, yaitu pada aturan tentang penulisan singkatan, pemakaian tanda titik (.), dan pemakaian tanda koma (,). Adapun ketentuan selengkapnya sebagai berikut:
a. Setiap gelar ditulis dengan tanda titik sebagai antara antar huruf pada singkatan gelar yang dimaksud.
b. Gelar ditulis di belakang nama orang.
c. Antara nama orang dan gelar yang disandangnya, dibubuhi tanda koma.
d. Jika di belakang nama orang terdapat lebih dari satu gelar, maka di antara gelar-gelar tersebut disisipi tanda koma.
1. Cara Penulisan Gelar Sarjana (S1)
⦁ S.P. (sarjana pertanian)
⦁ S.Pd. (sarjana pendidikan)
⦁ S.Pd.I. (sarjana pendidikan Islam)
⦁ S.Psi. (sarjana psikologi)
⦁ S.Pt. (sarjana peternakan)
⦁ S.E. (sarjana ekonomi)
⦁ S.Ag. (sarjana agama)
⦁ S.Fil. (sarjana filsafat)
⦁ S.Fil.I. (sarjana filsafat Islam)
⦁ S.H. (sarjana hukum)
⦁ S.H.I. (sarjana hukum Islam)
⦁ S.Hum. (sarjana humaniora)
⦁ S.I.P. (sarjana ilmu politik)
⦁ S.Kar. (sarjana karawitan)
⦁ S.Ked. (sarjana kedokteran)
⦁ S.Kes. (sarjana kesehatan)
⦁ S.Kom. (sarjana komputer)
⦁ S.K.M. (sarjana kesehatan masyarakat)
⦁ S.S. (sarjana sastra)
⦁ S.Si. (sarjana sains)
⦁ S.Sn. (sarjana seni)
⦁ S.Sos. (sarjana sosial)
⦁ S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
⦁ S.T. (sarjana teknik)
⦁ S.Th. (sarjana theologi)
⦁ S.Th.I. (sarjana theologi Islam)
2. Cara Penulisan Gelar Magister (S2)
⦁ M.Ag. (magister agama)
⦁ M.E. (magister ekonomi)
⦁ M.E.I. (magister ekonomi Islam)
⦁ M.Fil. (magister filsafat)
⦁ M.Fil.I. (magister filsafat Islam)
⦁ M.H. (magister hukum)
⦁ M.Hum. (magister humaniora)
⦁ M.H.I. (magister hukum Islam)
⦁ M.Kes. (magister kesehatan)
⦁ M.Kom. (magister komputer)
⦁ M.M. (magister manajemen)
⦁ M.P. (magister pertanian)
⦁ M.Pd. (magister pendidikan)
⦁ M.Pd.I. (magister pendidikan Islam)
⦁ M.Psi. (magister psikologi)
⦁ M.Si. (magister sains)
⦁ M.Sn. (magister seni)
⦁ M.T. (magister teknik)
3. Cara Penulisan Gelar Doktor (S3)
⦁ Dr (doktor)
4. Cara Penulisan Gelar Diploma
⦁ Diploma satu (D1), sebutan profesional ahli pratama, disingkat A.P.
⦁ Diploma dua (D2), sebutan profesional ahli muda, disingkat A.Ma.
⦁ Diploma tiga (D3), sebutan profesional ahli madya, disingkat A.Md.
⦁ Diploma empat (D4), sebutan profesional ahli, disingkat A.
5. Gelar Sarjana Luar Negeri
⦁ B.A. (Bechelor of Arts)
⦁ B.Sc. (Bechelor of Science)
⦁ B.Ag. (Bechelor of Agriculture)
⦁ B.E. (Bechelor of Education)
⦁ B.D. (Bechleor of Divinity)
⦁ B.Litt. (Bechelor of Literature)
⦁ B.M. (Bechelor of Medicine)
⦁ B.Arch. (Bechelor of Architrcture), dsb.
6. Gelar Master Luar Negeri
⦁ M.A. (Master of Arts)
⦁ M.Sc. (Master of Science)
⦁ M.Ed. (Master of Education)
⦁ M.Litt. (Master of Literature)
⦁ M.Lib. (Master of Library)
⦁ M.Arch. (Master of Architecture)
⦁ M.Mus. (Master of Music)
⦁ M.Nurs. (Master of Nursing)
⦁ M.Th. (Master of Theology)
⦁ M.Eng. (Master of Engineering)
⦁ M.B.A. (Master of Business Administration)
⦁ M.F. (Master of Forestry)
⦁ M.F.A. (Master of Fine Arts)
⦁ M.R.E. (Master of Religious Ediucation)
⦁ M.S. (Mater of Science)
⦁ M.P.H. (Master of Public Health), dsb.
7. Gelar Doktor Luar Negeri
⦁ Ph.D. (Doctor of Philosophy); => Briyan Dito, Ph.D.
⦁ Ed.D. (Doctor of Education); => Briyan Dito, Ed.D.
⦁ Sc.D. (Doctor of Science); => Briyan Dito, Sc.D.
⦁ Th.D. (Doctor of Theology); => Briyan Dito, Th.D.
⦁ Pharm.D. (Doctor of Pharmacy); => Briyan Dito, Pharm.D.
⦁ D.P.H. (Doctor of Public Health); => Briyan Dito, D.P.H.
⦁ D.L.S. (Doctor of Library Science); => Briyan Dito, D.L.S.
⦁ D.M.D. (Doctor of Dental Medicince); => Briyan Dito, D.M.D.
⦁ J.S.D. (Doctor of Science of Jurisprudence).=> Briyan Dito, J.S.D., dsb.
Lalu apa arti penulisan DR., Dr., dan dr.?
a. Dr.(H.C.) digunakan untuk gelar kehormatan Doktor Honoris Causa yaitu doktor kehormatan yang diberikan oleh suatu perguruan tinggi kepada seseorang sesuai dengan ketokohan dalam suatu bidang tertentu.
b.
Dr. adalah singkatan doktor, suatu gelar pendidikan Strata Tiga (S3).
Dr. merupakan gelar akademik tertinggi. Contoh penulisan yang salah: DR.
IR. HARIYANTO atau DR. IR. Hariyanto; seharusnya: Dr. Ir. HARIYANTO
atau Dr. Ir. Hariyanto.
c.
dr. adalah singkatan bagi dokter (ahli penyakit) yang merupakan sebutan
profesional untuk seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan profesi
dokter. Contoh penulisan yang salah: DR. SUMAN atau Dr. Suman;
seharusnya: dr. SUMAN atau dr. Suman.
Kemudian bagaimana menuliskan gelar di atas di awal kalimat. Hal ini hanya masalah tata kalimat. Hindari penulisan singkatan (termasuk gelar) di awal kalimat. Untuk menyiasati masalah tersebut maka penulisan ‘dr. A’ di awal kalimat seharusnya diubah menjadi ‘Dokter A’. Perhatikan contoh di bawah ini!
⦁ dr. Akbar sedang memeriksa pasiennya. (SALAH)
⦁ Dokter Akbar sedang memeriksa pasiennya. (BENAR)
Jika di antara nama dan gelar tidak dibubuhi tanda koma, maka penulisan gelar tersebut salah dan singkatan tersebut tidak bermakna gelar, melainkan bisa bermakna nama keluarga, marga, dan sebagainya. Jadi, Muhamad Yusuf SP (tanpa koma di antara nama dan ST) bisa berarti Muhamad Yusuf Saputra Pratama, dan sebagainya.
Kemudian bagaimana menuliskan gelar di atas di awal kalimat. Hal ini hanya masalah tata kalimat. Hindari penulisan singkatan (termasuk gelar) di awal kalimat. Untuk menyiasati masalah tersebut maka penulisan ‘dr. A’ di awal kalimat seharusnya diubah menjadi ‘Dokter A’. Perhatikan contoh di bawah ini!
⦁ dr. Akbar sedang memeriksa pasiennya. (SALAH)
⦁ Dokter Akbar sedang memeriksa pasiennya. (BENAR)
Jika di antara nama dan gelar tidak dibubuhi tanda koma, maka penulisan gelar tersebut salah dan singkatan tersebut tidak bermakna gelar, melainkan bisa bermakna nama keluarga, marga, dan sebagainya. Jadi, Muhamad Yusuf SP (tanpa koma di antara nama dan ST) bisa berarti Muhamad Yusuf Saputra Pratama, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar